Sabtu, 30 Mei 2015

sharing

Sekilas Tentang Pengalaman


Tak pernah ku bayangkan sebelumnya saya Amad Saeprudin bakalan bisa merasakan yang selama ini saya impikan dan bayangkan, menjalani kehidupan yang bisa di katakan senang enak serta menyenangkan. Mungkin tak banyak orang yang bisa menjalani kehidupannya seperti saya makanya saya selalu bersyukur akan karunia yang tuhan berikan kepada saya terutama dan Tuhan (Allah) senantiasa menyayangi saya dimana saya berada..

Karena saya sudah memilih pilihan ini dan yang tersulit adalah bukan menentukan pilihan melainkan bertahan di pilihan yang saya pilih selama ini, keseriusan yang ku lakukan dalam mencari ilmu adalah kunci dari kesuksesan saya setelah saya tau keunggulan yang ada dalam diri saya.

Hanya dengan bersyukurlah saat ini yang saya lakukan meskipun hidup dalam tekanan yang bertubi-tubi namun apalah daya yang aku perbuat cukup untuk sabar dan yang terpenting jangan mengeluh dengan hidupku saat ini karena saya masih mempunyai kedua orang tua dan kakak yang nantinya akan saya bahagiakan serta mensejahterakan mereka adalah tugas saya nantinya.


Kamis, 30 April 2015

Panitia BIOM CUP 2015,. 13 April 2015




Panitia BIOM CUP 2015, at UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA.. 
kesekian kalinya saya jadi panitia di sebuah acara besar. rasanya sangat indah dan menyenangkan.


Minggu, 04 Januari 2015

Review Jurnal Pemanfaatan Biji Durian

PEMANFAATAN BIJI DURIAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN BAHAN BAKU ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN RAMAH LINGKUNGAN

Wahidin Nuriana  
adalah Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menjelajahi tepung alternatif dari limbah pertanian dan untuk menemukan tepung dan kandungan mineral dan juga daya tahan tepung ketika disimpan dan jika akan diproses . Tepung batu durian yang berharap memiliki potensi untuk diproses untuk membuat beberapa jenis makanan dan memiliki kandungan gizi dan juga potensi berkembang sebagai bahan baku dari bahan bakar etanol terbarukan . Penelitian ini dilakukan dan dianalisis laboratically . Kupas kulit ari batu durian itu , slice dan kering di bawah sinar matahari atau dengan oven . Dan kemudian berbaur dan menyaring tepung . Hasil analisis batu durian adalah isi fyber 18,59 % dan kandungan kimia seperti karbohidrat 12,9 % , protein 14,17 % , lemak 8,49 % ,. Tingkat fyber adalah 18,59 % , tingkat air adalah 6,60 % dan beberapa mineral seperti magnesium ( Mg ) 1,751,30 ppm , kalium ( K ) 9,117,86 ppm dan natrium ( Na ) 10 , 07 ppm .

PENDAHULUAN
         
         Dengan isu global, yaitu tingginya kebutuhan energi dunia termasuk bahan bakar minyak (BBM) baik bensin dan solar. Saat ini permintaan BBM yang mempunyai nilai oktan tinggi terus meningkat, sementara terjadi penurunan deposit minyak bumi sehingga menaiknya harga minyak mentah dunia. Sementara di dunia terjadi kecenderungan beralih konsumsi pada sumber energi ramah lingkungan dan terbarukan gasohol (campuran bensin dan etanol). Faktor lain yang memicu peningkatan bahan bakar etanol adalah berlakunya peraturan reduksi emisi gas rumah kaca yaitu Clean Air Act 1990 (di Amerika dan Jepang). Etanol sebagai campuran gasohol E-10 hingga E-80 diharapkan sebagai bahan bakar alternatif  pengganti BBM yang lambat laun akan habis dan mempunyai tingkat emisi karbon lebih rendah dibanding premium dan pertamax. Serta memanfaatkan limbah pertanian biji durian yang pemanfaatannya belum tampak, namun jumlah cukup melimpah.
        Di Indonesia terdapat beberapa daerah sentra penghasil buah durian, antara lain di jawa Barat (Serang, Pandeglang, Parung, Bogor), Jawa Tengah (Jepara, Ungaran, Banjarnegara, Purworejo), Jawa Timur (Blitar, Malang Selatan, Madiun), Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan dan Timur serta Lombok Barat. Luas areal Durian diperkirakan lebih dari 36.000 ha (Jaya U., 1995 ; Trubus, 2007 ). Berat buah durian 1,5-4 kg, tebal kulit 5-10 mm, jumlah biji perbuah 15-35, sedang produksi buah perpohon 50-400 buah per tahun tergantung jenis durian.

Rumusan Masalah

      Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana biji durian mempunyai manfaat yang luas, maka disusun suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah biji durian dapat diolah menjadi suatu tepung, bagaimana komposisi  kimia (kadar serat, air, karbohodrat, protein, lemak dan mineral)?
2. Apakah tepung durian dapat diolah menjadi makanan kecil (snack)?
3. Apakah biji durian dan tepung dapat tahan lama sebagai kontinyuitas persediaan bahan baku pembuatan etanol.

Tujuan  penelitian

     adalah mengolah biji durian menjadi suatu tepung, menganalisis komposisi kimia tepung biji durian, mengolah tepung menjadi makanan kecil (snack) dan mengawetkan biji durian untuk menjaga ketersediaan bahan baku pembuatan etanol.   Penelitian ini bermanfaat memberi nilai tambah pada biji durian menambah khasanah perkembangan ilmu dan teknologi pemanfaatan limbah pertanian khususnya biji durian sebagai tepung alternatif sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai macam makanan olahan serta bahan baku etanol yang biasa disebut BBN yang ramah lingkungan sebagai pengganti BBM. Menambah khasanah perkembangan ilmu dan teknologi pemanfaatan limbah pertanian khususnya biji durian.

TINJAUAN PUSTAKA

    tiap 100 gram daging buah mengandung rata-rata 28,3 gram karbohidrat, 2,5 gram protein, 2,5 gram lemak dan 601 mg kalium (K), 63 mg fosfor, 57 mg vitamin C, 0,27 mg thiamin, 0,29 mg riboflavin dan 67 gram air.  Berat durian 1,5 – 4 kg, tebal kulit 5 - 10 mm, tebal daging buah 1,5 -2,5 cm, jumlah biji per buah 15 – 30 sedang produksi buah perpohon 50 – 400 buah pertahun tergantung jenis durian. Pada jenis durian sunan produksi buah perpohon dapat mencapai 200 – 800 buah. Luas areal durian diperkirakan lebih dari 36.000 ha (Jaya U, 1995; Trubus, 2007). Berat buah durian 1,5- 4 kg, tebal kulit 5-10 mm, jumlah biji perbuah 15-35, sedang produksi buah per pohon dapat mencapai 200-800 buah.

Pati

     Pati terdapat dalam jumlah yang cukup besar di dalam tanaman, terutama pada bagian-bagian yang keras seperti dalam biji-bijian, umbi-umbian, dan dalam batang. Pati merupakan karbohidrat yang tersusun lebih dari delapan monosakarida yang disebut juga polysakarida nutrisi yang khas. Molekul-molekul polisakarida dipersatukan dengan ikatan glucosida . Hidrolisis lengkap akan mengubah pati sakarida menjadi
monosakarida. Menurut besar molekulnya karbohidrat dibagi menjadi:
a. Monosakarida, merupakan satuan karbohidrat yang paling sederhana, tak dapat dihidrolisa menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Umumnya mempunyai rasa manis, maka senyawa ini dikenal sebagai gula sederhana, Contoh : glukose, fruktose, galaktose, dan ribose. Struktur monosacharida mirip satu sama lain, monosacharida yang berbeda strukturnya misalnya, suatu aldehid, dan fructose adalah suatu keton.
b. Oligosakarida, adalah senyawa yang terdiri atas dua sampai delapan buah satuan monosakarida yang tergabung satu sama lain dengan ikatan glukose. Karena pengaruh asam senyawa ini dapat mengalami hidrolisa menjadi bentuk- bentuk monosakarida penyusunnya. Gabungan dua molekul monosakarida disebut trisakarida. Contoh : maltose, laktose, sukrose.
no
Parameter
Hasil
Satuan
1
Karbohidrat
12,96
%
2
Protein
14,17
%
3
Lemak
8,49
%
4
Serat
18,59
%
5
Kadar air
6,60
%
6
Magnesiu (Mg)
1.751,30
ppm
7
Kalium (K)
9.117,86
ppm
8
Natrium (Na)
18,07
ppm
no
Lama Pengeringan
Hasil pengamatan dengan mikroskop pengulangan 3 X
keterangan
1

Negatif


2 Hari
Negatif
Tidak ada jamur


Negatif

2

Negatif


3 Hari
Negatif



Negatif
Tidak ada jamur
3
4 Hari
Negatif



Negatif
Tidak ada jamur



1 sukrose     H2O, H 2            1 glukose       +      1 fruktose

                
               Kalor        (monosakarida)        (monosakarida)

fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilose + 25%
dan fraksi yang tak terlarut disebut amilopektin + 75%. Amilose mempunyai.

1 maltose        H2O, H 2      1 glukose       +   1  glukose
 


                                                              Kalor
c. Polisakarida,   adalah golongan karbohidrat yang mempunyai susunan molekul yang lebih kompleks, dan terdiri atas banyak molekul monosakarida. Kadang-kadang 200 sampai 1000 molekul yang terdapat dalam sel-sel senyawa organisme. Senyawa-senyawa yang termasuk dalam golongan polisakarida ialah : pati, dekstrose, glikogen dan sellulose.

Pembuatan Etanol
          Secara umum etanol atau ethil alkohol dapat dibuat dari suatu pati/ tepung, molase dan serat dan di Indonesia bahan nabati tersebut adalah sangat melimpah. Pati terdapat banyak pada tanaman umbi-umbian dan biji-bijian. Adapun reaksi yang sering digunakan adalah proses enzimatis atau dengan asam pemecahan pati (polisacharida) menjadi monosacharida melalui suatu hidrolisis Istilah hidrolisis dipakai untuk reaksi kimia organik dan anorganik, dimana pengaruh air pada pemecahan senyawa ganda dengan senyawa lain. Hidrogen pindah ke satu komponen lain (menjadi senyawa-senyawa yang sederhana). Untuk mempercepat reaksi dapat dipakai katalis asam, alkali atau enzim (Groggin. 1968). Etanol, CH 3CH 2OH dapat dibuat dengan proses fermentasi gula  dengan bantuan suatu enzyme dari ragi, yaitu merubah gula sederhana menjadi etanol dan carbon dioksida (CO 2). Hasil  kadar etanol dapat mencapai + 14 %, etanol dapat digunakan sebagai minuman beralkohol, pelarut serbaguna yang dibutuhkan dalam industri farmasi maupun kosmetik dan bahan bakar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
         Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah memperoleh kadar/ kandungan pati, mineral, serat dari biji durian yang dapat dibuat etanol  sebagai energi alternatif yaitu pengganti minyak kompor, gasohol E-10 dan E-20 yang mempunyai sifat ramah lingkungan juga dapat di olah menjadi suatu makanan olahan misal dalam penelitian ini adalah suatu camilan kripik. Biji durian karena mempunyai kandungan karbohidrat/ pati cukup tinggi maka biji durian dapat sebagai bahan baku etanol yang dalam ketersediaannya dapat kontinyu, karena dapat diawetkan hingga 6 bulan. Adapun kandungan pati, mineral dan serat tepung biji durian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :



Tabel 1. Hasil analisis kandungan pati, air, serat dan mineral tepung biji durian

Tabel 2. Hasil analisis pengawetan tepung biji durian selama 6 bulan

KESIMPULAN DAN SARAN                                                                         
 Kesimpulan  Pada penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut:
 1). Biji durian dapat dibuat suatu tepung dengan pengeringan sinar matahari selama  2, 3 dan 4   hari.
2). Tepung biji durian mempunyai kandungan kimia sebagai karbohidrat/pati 12,96%, protein     14,17%, kadar lemak 8,49%, serat 18,59%, air 6,60%, Magnesium (Mg) 1.751,30 ppm, Kalium (K) 9.117,86 ppm, Natrium (Na)18,07 ppm.
3). Tepung biji durian dapat dibuat snack, salah satunya adalah camilan keripik.
4). Tepung biji durian mempunyai daya simpan selama 6 bulan, diharapkan dapat menjaga kontinyuitas sebagai bahan baku pembuatan etanol energi terbarukan dan ramah lingkungan. 





Saran
Pada penelitian ini perlu disarankan sebagai berkut:
1. Tepung pati biji durian tidak hanya dapat dibuat secara skala laboratorium tetapi dapat dibuat untuk skala rumah dan skala industri sehingga dapat diaplikasi pembuatan etanol skala industri pula.
2. Dapat dibuat dengan cara yang sama seperti penelitian ini untuk biji-biji       limbah pertanian yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, S.Endah. 2006. Peran Sumber Energi Terbarukan dalam Memenuhi Kebutuhan Energi Nasional . Paper pada Seminar Nasional Hemat Energi _______, 2006. Peran Sektor Pertanian dalam Program Energy Security di Indonrsia. Paper pada Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian, Bogor , Indonesia Arismunandar; Wiranto. 1980 . Penggerak Mula Motor Bakar , ITB _______: Wiranto; Tsuda.; Koichi. 1981. Motor Diesel Putaran Tinggi , PT Pradya Paramita, Jakarta Maleev V.L. Internal Combustion Engines , Second Edition, Mc Grow Hill,
Kasaido Printing Co Ltd., Tokyo Japan, p.32-40 Dziedzic S.Z.; Kearsley M.W, 1984. Glucose Syrup. Science and Technology, London and New York. P. 117-133 Groggin P.H, !968, Unit Process in Organic Syntesis , Academic Press Inc Published, New York, 5. p. 555-566 Jaya Untung. 1995. Pe Jaya Untung. 1995. Peluang Mengebunkan Durian, Trubus, no. 304, Tahun XXVI, Maret, Jakarta, hal.76  http://www.asiamaya.com/nutrients/nangka. htm http://edis.ifas.ufl.edu http://scienceasia.tiac.or.th/content/bodycont ent/vol28nol.html Mukharomah U.;Sulaksana R; Ferdaust RS. 2006. Tanaman Walur sangat efektif sebagai Alternatif Sumber Bahan Bakar Bioethanol Pengganti  Gasolinne . SMA Negeri I Pati. Nuriana W, 1997. Hidrolisa Pati Sagu di dalam Reaktor berpengaduk dan bertekanan , Tesis, Program Pascasarjana Program Studi Teknik Kimia ITS Surabaya.Hal.25-29 ______, 2006. Pemanfaatan Limbah Beton Nangka sebagai Tepung dan Keripik  dalam meningkatkan Perekonomian Masyarakat  desa Binaan , hal. 8-14 Suratno, 1992. Hidrolisis Pati Talas Menjadi Glucose dengan katalisator asam khlorida secara Sinambung , Tesis, Universitas Gaja Mada, hal. 6-9 Trubus. 1995. Mengebunkan Durian Unggul . No. 304. tahun XXVI, Maret, Jakarta, hal. 2-7 _______,2007. Durian Enak Dari 9 Provinsi ,. No. 447. tahun XXXVIII, Februari Jakarta, hal. 12-18 www.trubus-online.com/mod.php ? Mod=publishesher&op=viewarticle; Trubus,    2000 Menyebar Bensin di Kebun Singkong. www.indobiofuel.com/bioethanol.php.


Nama                            :  Amad Saeprudin
Nim                               :  41614010072
Judul Jurnal                 : Pemanfaatan Biji Durian Sebagai Sumber Energi

Universitas MercuBuana